welcome

Harmoni Design

tampak arsitektur kota

tampak arsitektur kota
slamet adriadi

Sabtu, 18 Desember 2010

"Memahami Sebuah Karya Arsitektur"


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memahami sebuah karya arsitektur. ini bertujuan untuk mengetahi kemana kiblat suatu bangunan artau cara pandang seoarang arsitek dalam merancang. apa lagi pada masa sekarang, berbagai bangunan muncul dengan bentuk yang cukup variatif. 
Cara pertama kita bisa memahami sebuah karya dengan memilah beberapa karakter pada suatu bangunan kedalah beberapa kategori, bisa itu karakter ruang atau bentuk dan lain lain. setelah itu bandingkan dengan teori arsitektur mengenai karakter arsitektur tertentu. misalnya teori arsitektur modern, postmodern atau lainnya.
cara kedua ialah setelah kita membagi karakter karya tersebut, kita bisa membandingkan karakter karya tersebut dengan karakter sebuah karya yang menjadi icon pergerakan arsitektur tertentu. misal  villa savoy yang menjadi salah satu icon arsitektur modern atau vanna ventury house yang menjadi icon pergerakan postmodern dan lain lain.
Sebagai contoh saya berikan Cascade House yang akan kita kaji dan urai karakternya lalu kita bandingkan dengan Falling water, sebuah icon arsitektur modern karya Frank Lyod Wright. ini merupakan memahami karakter sebuah karya dengan ara kedua atau
Cascade House merupakan penerima penghargaan Multi-Award yang dirancang oleh Paul Raff, dengan konsep desain “ rumah ramah lingkungan yang dilengkapi dengan desain sistem surya”.
Terletak di Toronto Forest Hill, Cascade House berdiri ibarat sebuah patung kotak yang terdiri dari pecahan kaca dan batu tulis hitam. Rumah ini dibangun untuk sebuah keluarga pindahan dari Arizona yang mencintai seni modern dimana mereka sangat menginginkan rumah yang memiliki pencahayaan alami. Dibangun dengan luas 353 m2.
1.1   FASADE DAN BENTUK

1.1.1     Bentuk Fasade
 
Cascade House terdiri diri dari tiga lantai ditambah satu basement. Pada tampak selatan yang menonjol adalah lantai satu dan dua saja. Sehingga sekilas tingginya hanya terlihat seperti dua lantai saja. Bentukan fasade rumah ini sangat dinamis. Dimana ketinggian fasade dari ujung kiri keujung kanan terlihat seimbang mengikuti kontur tanah yang semakin meninggi pula. Ini adalah sebagai salah satu respon bangunan terhadap alam sehingga terjadi kerja sama yang enak dipandang. Konsep ini sengaja diterapkan oleh Paul Raff karena memang ini adalah pekerjaan favoritnya, menyatukan bangunan dengan alam.
“We always start from first principles of human scale and flow, and in search of opportunities to engage light and landscape, once we began to work with glass and slate, the house became characterized by a powerful material presence that is activated as these materials come alive in response to natural light.” Paul Raff.
Dimensi dari fasade Cascade House yang cukup ideal, menjadikan rumah ini di ibaratkan patung kotak Froles Hill yang berdiri kokoh dipuncak Flores Hill. Kenapa disebut patung kotak? Jawabannya jelas terlihat dari bentuk fasade Cascade House yang memang terdiri dari beberapa bentuk persegi empat yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik seperti yang diharapkan Paul, yang tadi sudah dijelaskan yaitu merespon alam.
Persegi empat pertama merupakan tampilan dari ruang tamu yang berada di lantai satu sebelah barat. Tampilan yang paling menonjol pada bidang ini adalah sebuah jendela besar yang langsung menghadap selatan. Keunikan dari jendela ini ialah dapat melihat kedramatisan pergantian musim jika dilihat dari dalam ruang tamu. Tidak hanya itu jendela ini  juga sebagai respon akan cahaya dan penghangat alami.


Persegi empat yang kedua merupakan perwujudan dari tampilan ruang makan yang juga masih terdapat dilantai satu. Disini terdapat dua jendela yang juga juga berbentuk persegi empat namun dengan dimensi yang berbeda. Bentuk persegi empat ini menyatu dengan dengan persegi empat yang ditampilkan dari ruang tidur yang ada dilantai dua, sehingga terlihat menjadi satu bagian persegi yang besar. Disini terdapat satu jendela persegi empat.
Berikutnya persegi empat yang berada dibagian paling atas. Ini merupakan ruang tidur utama yang berada dilantai tiga. Disini ia melakukan permainan bayangan seperti halnya pada persegi yang pertama sehingga timbul kesan lain dari bidang tersebut.
Paul menerapkan konsep bidang horizontal dan vertikal yang ia terapkan pada bentukan fasade dan bentukan jendela.

1.1.1     Masa bangunan
 
Seperti halnya bentukan fasade rumah ini yang terdiri dari persegi empat, masa bangunan rumah ini pun memang terbentuk dari model tiga dimensional persegi.
Dengan skala yang proporsional, kubus dan balok yang merupakan perwujudan dari ruangan yang ada didalam rumah ini menjadikan bentukan masa bangunan Cascade House memiliki nilai estetis yang tinggi. Selain itu masa banguna Cascade ini juga terlihat dinamis dengan peletakan masa masa yang merupakn perwujudan ruang tersebut pada posisi  dan ukuran yang tepat.
Masa bangunan paling besar yang terbentuk dari tumpukan balok lantai satu dan dua sengaja disimpang memanjang dari barat ke timur sebagai respon terhadap pergerakan matahari, sehingga cahaya matahari yang masuk dapat ditanggulangi secara efektif. Pada masa ini terdapat ruangan ruangan yang paling sering penghuni melakukan aktifitas sehari hari. Sehingga respon bangunan terhadap alam tadi dapat dirasakan oleh penghuni lebih nyata.
1.1.1     Warna dan Material

Kecintaan paul terhadap alam menjadikan karya-karya sebagai bangunan yang tumbuh dan menyatu dengan alam. Tidak ahanya dari bentukan fasade dan masa bangunan, namun material pun menjadi salah satu bagian yang dapat ia explor sebagai tampilan akhir bangunan yang membuat bangunan semakin menyatu dengan alam.
Material yang digunkan Paul adalah material alam atau yang menyerupainya. Seperti batu alam dan kaca. Kedua material ini menjadi material dominan pada bangunan Cascade House ini. Dimana hampir semua permukaan dinding exterior ditutupi dengan batu alam. Tidak hanya bagian exterior, bagian interior pun sebagian besar ditutupi oleh batu alam.
Untuk menyatukan alam dengan ruangan didalam rumah, Paul menggunakan jendela besar yang ditutupi kaca. Hal ini tentunya akan membuat penghuni dari dalam rumah tetap bisa melihat lingkungan sekitar jauh lebih leluasa dibanding rumah lain yang memiliki jendela kaca kecil.
Pada fasade depan ruang tamu, dinding dan jendela kaca dilapisi dengan pecahan kaca setebal 19mm warna hijau lumut yang terlihat mengkilat seperti air yang jatuh mengalir dari atas bangunan. Warna yang tepat dan selaras dengan alam.
Meskipun bertemakan material alam namun semua material yang digunakan merupakan material pabrikasi. Dengan kata lain penggunaan material rumah ini menggunakan metode baru yang lebih modern.

1.1   DENAH DAN SIRKULASI
Rumah ini dikonfigurasi dalam bentuk "L"mengitari kolam yang ada dibagian luar. Ruang tamu, ruang makan dan ruang duduk berada dibagian depan yang menutupi ruang dapur dan ruang keluarga yang menyatu di bagian belakang rumah. Kamar Anak-anak dan kantor berada di lantai dua, diatapi oleh sebuah suite master di paviliun di atap yang diatur untuk memastikan privasi orang tua sekaligus sebagai pengontrol anak anak yang berada dibawahnya karena sirkulasinya melewati kamar anak.
Pola sirkulasi entrance pada rumah ini menggunakan pola sirkulasi tidak langsung. Berikut gambar dan sekilas penjelasan mengenai denah dan pola sirkulasi Cascade House.
Layout denah

Penempatan dan pengelompokan ruangan didalam Cascade House dirancang sedemikian rupa oleh Paul Raff sehingga menjadikan layout rumah ini akan nyaman dan mudah dicapai oleh penghuni. Posisi satu ruang dengan ruang lainnya memiliki hubungan yang kuat. Begitupun pembagian ruang ruang disetiap lantainya, sungguh pemikiran ideal.
Rumah ini memiliki satu basement yang terdiri dari garasi, basement suit, km/wc, ruang mesin, ruang bermain. Beranjak ke lantai pertama, disini terdapat ruang tamu, ruang  makan, ruang kelurga dan dapur yang menyatu. Pada lantai ini ruangan yang bersifat publik dan rekreatif.
Pada lantai dua terdapat ruang istirahat dan belajar, dua hal yang sama sama perlu ketenangan. Begitupun dengan lantai tiga dimana tingkat privasi lebih tinggi dan lebih tenang yaitu diperuntukan untuk ruang tidur utama. Dari sini pula orang tua dapat mengontrol anak anak ketika mereka masuk atau keluar kamar mereka.
Urutan yang cukup ideal untuk sebuah rumah yang dihuni oleh keluarga sempurna, dimana hampir semua kebutuhan penghuni dapat terpenuhi.

1.1.1     Pola sirkulasi 

Entrance pada Cascade House menggunakan pola sirkulasi tidak langsung, ini terlihat dari jalan masuk yang menghubungkan rumah dengan jalan yang sengaja dibelokan terlebih dahuu sebelum masuk ke dalam rumah. Padahal site memungkinkan untuk jalan langsung lurus ke pintu.
Untuk sirkulasi didalam rumah, Paul sengaja memberikan bukaan lebar agar ruang yang satu dengan yang lainnya terkesan menyatu. Bahkan ada dua ruang yang berbeda fungsi tetapi tidak diberi sekat permanen, yaitu ruang keluarga dan dapur.
 berikut adalah kilasan singkat mengenai icon gerakan arsitektur modern
FALLING WATER – FRANK LLOYD WRIGHT
Salah satu karya Wright yang paling terkenal adalah Fallingwater pada tahun 1935-1939 yang diperuntukan bagi bapak dan ibu Edgar J. Kaufmann sr, di Bear Run,Pennsylvania. Fallingwater ini dirancang sesuai dengan keinginan wright untuk menempatkan para tamu disekitar lingkungan,dengan mengalirkan air terjun dibawah bangunan dan menyesuaikan dengan tempat dan keadaan alam di sekitarnya. Konstruksinya menggunakan rangkaian balkon didukung balok balok, dengan menggunakan batu kapur untuk semua permukaan vertikal dan beton untuk permukaan horizontal.
2.1   KELOMPOK KARAKTERISTIK BENTUK
2.1.1     Bentuk Fasade
Gambar 2.1 Tampak selatan falling water (www.paconserve.org)
Falling Water memilii karakter bidang horizontal dan vertikal yang sangan kuat. Bidang bidang tersebut terbentuk dari bidang persegi empat yang dikomposisikan sedemikian rupa oleh Wright sehingga membentuk bentukan masa yang dinamis.
Tidak hanya komposisi vertikal dan horizontal, namun skala dan dimensi bidang yang berbeda pun menjadi pertimbangan agar bangunan tidak hanya terlihat sebagai rumah kotak kotak saja.
Penerapan konsep menonjol dengan bayangan pun dulakukan Wright sehingga menjadi nilai tambah.
2.1.2     Masa bangunan
Gambar 2.2 Maket falling water (howardmodels.com)
Bentukan masa yang lagi lagi terdiri dari komposisi persegi 3 dimensional menjadi gubahan masa yang sederhana namun indah dengan proporsi bentuk dan dimensi yang tepat. Sekilas bangunan ini nampak menonjol jika dibanding dengan lingkungan sekitar, namun jika diamati dengan benar, maka akan terasa keidealan Wright dalam merancang Falling Water dengan skala yang seimbang antara bangunan dengan alam sekitar.
    Falling water yang berdiri kokoh diatas sebuah lahan air terjun menginspirasi Wright untuk membuat sebuah balkon menjorok yang digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan sekitar. Permainan masa bentuk horizontal dan vertikal ini cukup menonjol pada bangunan selain karna ingin mengadopsi bentuk alam yang tidak beraturan, tujuan utama dari pembentukan masa seperti ini adaah mengikuti fungsi dari ruang pada bangunan tersebut.

2.1.3     Warna dan Material
 
Warna dan material yang digunakan merupakan material dan warna yang bernadakan alam. Seperti penggunaan batu alam dan warna coklat. Selain itu material fabrikasi seperti kaca dan beton pun turut mengokohkan rumah ini. Penggunaan kaca dianggap sebagai salah satu alternatif penyekat yang mampu memberikan kesan terbuka dan menyatu dengan alam.
2.2   KELOMPOK KARAKTERISTIK RUANG
2.2.1     Layout denah
           Gambar 1.4 denah lt.1-3 Falling Water (idesignproject.com)
Falling water terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama terdiri dari dapur, ruang makan yang menyatu dengan Social/Main Living Area yang tembus ke teras luar. Kemudian dilantai dua terdiri dari master suit badroom yang diberi teras besar, ruang pakaian, kamar tamu, dan km/wc. Dan terakhir Lantai tiga terdiri ruang belajar,km/wc dan galery tanaman.
Konsep dari layout ruangan falling water adalah open living concept. Open living consep yaitu suatu konsep dimana tidak adanya sekat antar ruang memberikan kesan menyatu dengan alam, karena Frank Llyod Wright lebih dikenal dengan arsitektur organiknya yaitu berupaya menyatukan bangunan dengan alam sekitarnya.
Denah menggunakan bentuk asimetri, dengan mengunakan ‘local symmetry’ Repetisi ( komposisi bidang vertikal dan horisontal ). Yaitu organisasi ruang yang di bentuk berdasarkan fungsi Dan sumbu yang semula berbentuk kubus/kotak kemudian berkembang mengalir menurut fungsinya. Wrigh selalu mempertimbangkan pendekatan hirarki ruang dan skala ruang dalam mendesain organisasi ruangan dalam denah. Desain denah menggunakan prinsip keseimbangan simetri dan keseimbangan asimetri untuk menciptakan organisasi ruang yang dinamis dan seimbang.
 Pola sirkulasi
Hampir semua karya Wright menggunakan pola sirkulasi entrance tersamar, begitu pun dengan Falling water. Rumah ini menggunakan pola sirkulasi entrance tersamar. ini terlihat dari pintu masuk yang tidak lansung mengarah ke jalan.
Gambar 1.4 pola sirkulasi

Untuk sirkulasi didalam rumah, Wright sengaja memberikan bukaan lebar agar ruang yang satu dengan yang lainnya terkesan menyatu. Ini dikarenakan seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa Wright menerapkan open living konsep
.
KESIMPULAN
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, banyak bermunculan type type rumah yang berkembang dipasaran. Namun tidak semuanya merupakan hal yang baru. Dalam dunia seni atau pun arsitektur, tidak ada sesuatu yang baru. Yang ada hanya perkembangan dan perkawinan karya karya terdahulu yang membuat karya baru ini menjadi seperti baru.
Cascade House yang dibangun pada tahun 2009 merupakan salah satu rumah dengan inovasi baru yang berkembang didunia arsitektur saat ini, yaitu bangunan yang dilengkapi teknologi canggih yang mampu merespon alam dengan cukup baik. Namun jika diperhatikan, type dari rumah seperti ini sendiri sudah ada sejak dahulu. Misalnya Falling Water. Falling Water yang dirancang oleh Frank Lyod Wright (salah satu arsitek pemuka arsitektur modern) merupakan bangunan terdahulu mempunyai karakteristik yang sama dengan Cascade House.
Falling Water banyak dikenal orang sebagai bangunan berarsitektur modern. Karakter dan masa pembangunannnya jelas menunjukan hal tersebut. Bagai mana dengan Cascade House yang baru muncul baru baru ini? Dengan beberapa kajian yang sebelumnya sudah dibahas, adanya persamaan karakteristek yang sama antara Cascade House dan Falling Water, ini memberikan bukti bahwa Paul membangun Cascade House dengan type arsitektur modern.  Selain dari karakter bangunan, kesaam juga terdapat dipikiran kedua sang arsitek tentang cara pandang dalam mendesain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar